Gambar Sampul Seni Budaya sm.2 · Pengertian Pementasan Teater Tradisional
Seni Budaya sm.2 · Pengertian Pementasan Teater Tradisional
Zackaria Soetedja, Dewi Suryati, Milasari, Agus Supriatna

24/08/2021 10:47:58

SMA 10 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Seni Budaya

199

Semester 2

BAB 16

Pementasan Teater

Setelah mempelajari Bab 16 peserta didik diharapkan dapat:

1. Mengidentifikasi pengertian pementasan teater tradisional.

2. Mengidentifikasi pementasan teater tradisional.

3. Mengidentifikasi unsur – unsur pementasan teater tradisional.

4. Mengapresiasi pementasan teater tradisional.

5. Membedakan teknik pementasan teater tradisional.

6. Menganalisis kegiatan pementasan teater tradisional.

7. Mementaskan teater bersumber teater tradisional.

8. Mengevaluasi kegiatan pementasan teater karya siswa.

PETA MATERI

Pengertian Pementasan

Jenis dan Bentuk

Pementasan

Teknik Pementasan

Unsur Pementasan

Pementasan Teater

Tradisional

Kreativitas

Mengapresiasi

Pementasan Teater

Menganalisis

Pementasan Teater

Mementaskan Teater

Mengevaluasi

Pementasan Teater

200

Kelas X SMA / MA / SMK / MAK

Pengantar

Pembelajaran Seni Teater Semester dua, Bab 16, Kelas X ini, merupakan

tahapan selanjutnya dari bahasan materi pembelajaran Bab 15. Terkait dengan

pembelajaran seni teater Bab 16 ini, Kamu akan belajar untuk mengetahui,

memahami dan mempraktikan pembelajaran pementasan dalam seni teater.

Untuk memberikan pembelajaran yang optimal dalam materi pementasan

teater, disyaratkan kamu memahami, mengingat kembali materi pembelajaran

bab-bab sebelumnya terkait materi lingkup seni teater dan beberapa unsur

penting di dalamnya.

Di awal pembelajaran seni teater, kita sepakat bahwa belajar teater adalah

belajar tentang lingkup kehidupan. Maksudnya, kehidupan yang kita alami

sehari-hari, dan melalui pengalaman hidup orang dapat dijadikan sumber,

gagasan dalam kreativitas pementasan seni teater.

Pementasan merupakan puncak dari sebuah proses berkesenian, begitu

pula dengan pementasan teater sebagai proses puncak kreativitas seni yang

dikomunikasikan kreator seni kepada masyarakat, penontonnya melalui

pementasan seni. Komunikasi di dalam teater dapat terjadi bersifat langsung

di pentas dan tidak langsung melalui media elektronik. Pementasan teater

secara langsung sifatnya sesaat, terbatas dengan waktu dan tidak bisa diulang.

Adapun pementasan teater melalui media atau perantara alat elektronik,

seperti radio, televisi, media jejaring social dan film layar lebar bersifat dapat

diulang dan dilakukan dengan proses perekaman. Baik, kita lanjutkan dan

tekankan bahwa dalam pembelajaran pementasan teater bersifat langsung

menjadi pokok materi yang akan kita bersama-sama pelajari.

Seni teater bukan hasil kerja individu, tetapi merupakan hasil kreativitas

bersama (kolektif) dengan beberapa awak pendukung pentas. Karena itu di

dalam teater perlu dibangun etos kerja yang optimal dan saling percaya, mulai

dari panitia artistik dan non artistik yang terlibat dalam sebuah pementasan

teater. Panitia artistik wilayah kerjanya adalah menata atau mengelola terkait

urusan kualitas seni yang akan dipentaskan dan ditanggungjawabi oleh seorang

sutradara atau pengarah seni teater. Wilayah kegiatan non artisitik yang

ditanggungjawabi oleh seorang pimpinan produksi (pimprod) memiliki tugas

mengelola urusan produksi di luar materi seni teater yang akan di pentaskan.

Kedua, wilayah kerja yang berbeda satu sama lain, tetap memiliki hubungan

melekat tidak dapat dipisahkan. Meskipun, dalam praktiknya, terutama dalam

komunitas teater tradisional bahwa kedua wilayah kegiatan artistik dan non

artistik tersebut dilakukan oleh seorang pimpinan grup kesenian. Oleh karena

Seni Budaya

201

itu, pembelajaran pementasan teater kali ini, terfokus pada lingkup materi

pementasan teater tradisional, mulai dari kegiatan; persiapan sebelum

pementasan (prapementasan), pelaksanaan pementasan, dan akhir pementasan

(pasca pementasan).

Setelah kamu menyaksikan pementasan teater di gedung pertunjukan,

di tengah lapang, di media jejaring sosial, atau di televisi. Unsur-unsur

pementasan apa saja yang kamu lihat (tonton)? Coba kamu amati

gambar di bawah ini, untuk mengidentifikasi kegiatan pementasan teater

tradisional !

1

4

7

2

5

8

3

6

9

202

Kelas X SMA / MA / SMK / MAK

1.

Gambar manakah yang menunjukkan jenis teater yang kamu ketahui dan

ada di sekitarmu?

2.

Apakah kamu pernah menyaksikan salah satu pementasan teater

tradisional berdasarkan gambar tersebut?

3.

Apa perbedaan yang menonjol dari sudut pandang pementasan teater

tradisional dari contoh gambar tersebut?

4.

Dapatkah kamu mengidentifikasi pengetian pementasan teater tradisional

dari contoh gambar tersebut?

5.

Bagaimanakah keberadaan teater tradisional yang ada di daerahmu atau

yang kamu ketahui melalui contoh gambar tersebut?

Berdasarkan pengamatan melalui gambar, sekarang kamu kelompokkan

dan isilah tabel di bawah ini sesuai dengan lingkup pementasan teater!

No

Gambar

Nama Pemen

-

tasan Teater

Ragam Jenis Teater Tradisional

Uraian

Te a t e r

Tu t u r

Te a t e r

Boneka

Te a t e r

Manusia

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Perhatikan gambar di atas lebih seksama, kemudian jawablah pertanyaan di

bawah ini!

Seni Budaya

203

Setelah kamu mengisi kolom terkait pementasan teater tradisional,

kemudian diskusikan dengan teman-teman dan isilah kolom tabel di

bawah ini!

Format Diskusi Hasil Pengamatan

Nama

:

NIS :

Hari/Tanggal Pengamatan

:

No

.

Unsur Pengamatan

Uraian Hasil Pengamatan

1

Judul Pementasan

2

Jenis Pementasan

3

Bentuk Pementasan

4

Struktur Pementasan

6

Unsur Pementasan

7

Teknik Pementasan

8

Gambaran Singkat

Pementasan

Agar kamu lebih mudah memahami, bacalah konsep tentang pementasan

teater beserta langkah pementasan berikut ini. Selanjutnya, kamu bisa

mengamati lebih lanjut dengan melihat pementasan langsung ataupun

melihat gambar, tayangan video serta membaca referensi dari berbagi

sumber belajar yang lain!

A.

Pengertian Pementasan Teater Tradisional

Kata teater secara

etimologis

berasal dari bahasa Inggris “ Theatre” dan

bahasa Yunani “ Theaomai” yang berarti dengan takjub melihat dan mendengar.

Kemudian kata teater ini berubah menjadi “Theatron” yang mengandung

pengertian.